Senin, 27 April 2020

Prasasti Pengotan C

Prasasti Pengotan C

Ib.
  1. Pada tahun 1103 Çaka bulan Śrawana (Sasih Kasa, pertengahan bulan Juli-Agustus) hari kesembilan Śuklapakṣa (paro těrang, hari menuju bulan Purnama), Maulu, Paing, Buda (Rabu), Wuku Wayang pada waktu itulah saatnya perintah paduka 
  2. Śri Māhāraja Haji Jayapangus Arkajacihña, beserta kedua permaisurinya, paduka Bhatāri Śri Parameśwari Indujalañcana dan paduka Śri 
  3. Mahadewi Śaśangkajäketana, bersabda kepada para senāpati untuk diteruskan kepada para pejabat tinggi kerajaan anggota Dewan Majelis Permusyawaratan Paripurna Kerajaan, 
  4. terutama kepada para pendeta Śiwa dan Buddha, Rsi dan para Brahmana Agung. Adapun perintah paduka raja yang diturunkan paduka śri māhāraja kepada beliau semua sebab baginda telah mendengar 
  5. kesusahan penduduk desa, bingung, tidak tahu daya upaya sangat kecewa dalam bertukar pikiran dengan petugas raja yang mengumpulkan serta memungut pajak yang dikenakan 
  6. setiap bulan Cetra. Itulah yang menyebabkan hancurnya, kegelisahan penduduk desa, risau tidak terhingga, tidak ingat melaksanakan segala pekerjaan di desanya
IIa.
  1. sebab terbengkalainya drwyahajyanya. Oleh karena penduduk desa telah diketahui keturunan weśya sejak dahulu, sekarang dan seterusnya yang merupakan sarana dalam melaksanakan pekerjaannya, 
  2. mata pencaharian dalam mengembangkan kehidupannya di dunia maka timbullah kebijaksanaan paduka raja, sebab baginda telah mendengar intisari ajaran Manawakamandaka 
  3. untuk melenyapkan kesedihan demi kesejahteraan negara yang dijaganya, agar tetap tegaknya sapta nagara sesuai dengan kewibawaaan baginda sebagai raja 
  4. penguasa dunia, pelindung dunia yang dihormati seluruh rakyat di pulau Bali. Itulah sebabnya ditegaskan oleh śri māhāraja 
  5. bahwa seluruh drwyahaji penduduk desa di Basangkara yang seharusnya mereka serahkan boleh dijadikan miliknya agar tetap utuh serta sempurna desanya. Mereka tidak boleh merintangi seluruh padrwyahajyanaya 
  6. kelak sampai seterusnya, itulah sebabnya penduduk desa Basangkara sewilayahnya diberikan menjaga sanghyang raja prasasti sebagai pegangan,
IIb.
  1. dan mereka harus menjaganya, bagai menjaga dirinya sendiri. Mereka harus menyerahkan drwyahaji di Kahirwan sejumlah 1 māśāka, těmwan 2 kūpang masing-masing 
  2. tidak panusuna penyerahannya dilakukan pada sidang istana tiap bulan Cetra hari ketiga yang diterima oleh petugas raja yang mengumpulkan dan menjaga pajak. Mereka tidak dikenakan pangleyö, pelaris 
  3. pangiwo, patikěl tanah, tidak dikenakan segala jenis saji-sajian, dan lain-lain. Adapun drwyahaji mengenai barang bawaan harus membayar 1 māśāka, těmwan 2 kūpang masing-masing, 
  4. tidak ditumpuk, penyerahannya dilakukan pada sidang istana setiap bulan Cetra pada hari ketiga dan diterima oleh petugas raja yang bertugas mengumpulkan dan menjaga pajak, tidak dikenakan pangleyö, pelaris, 
  5. pangiwo, patikěl tanah, tidak dikenakan segala jenis saji-sajian, dan lain-lain. Adapun drwyahajyanya di Sarbwan agar membayar 1 māśāka, těmwan 2 kūpang masing-masing 
  6. tidak ditumpuk penyerahannya dilakukan pada sidang istana setiap bulan Cetra hari ketiga yang diterima petugas raja yang bertugas mengumpulkan dan menjaga pajak. Mereka tidak dikenakan
IIIa.
  1. pangleyö, pelaris, pangiwo, patikěl tanah, juga tidak dikenakan segala jenis sesaji (sarana upacara), demikian pula bila beban-beban terhadap penduduk desa 
  2. Udayapatya, tidak dibebani biaya perjalanan oleh mereka para penjaga bangunan suci seperti beliau yang menjaga kuturan tidak dikenakan phabharu dan 
  3. mereka diperbolehkan membangun, membuat berbagai jenis persiapan untuk sambungan ayam, tidak dibatasi jumlah sambungannya. Tidak perlu dimintakan ijin tidak aděgana (dipermaklumkan) 
  4. tidak dikenakan ongkos taji dan bulang (pengikat taji). Selanjutnya bila ada warganya menyembelih kerbau, sapi, babi, kambing, yang sebanyak-banyaknya diperuntukkan untuk bangunan suci 
  5. di desanya, tidak terhitung jumlahnya menyembelih, semua tidak perlu dimintakan ijin, tidak akan dikenai denda. Demikian pula 
  6. bila ada penduduk tidak mempunyai meninggal di desanya, semua miliknya dipersembahkan kepada Hyang Api di desanya. Dan bila terjadi
IIIb.
  1. kebakaran di desanya, tidak dikenakan papaděm (biaya pemadaman api atau kebakaran). Namun setiap keluarga membayar 1 kūpang bagi para wanita, bagi laki-laki dikenai 3 sāga setiap bulan Magha. 
  2. Juga membayar iuran aspaspan (sejenis iuran untuk pedupaan) tidak dikenai paṛmṛm, wintang mar ñit (bintang berkelap-kelip) tidak dikenakan iuran sawah bagi warga Udayapatya di desanya, seperti 
  3. di Padang Aruna, di Subak Dadap, di Subak sebelah Utara rumah, di Subak Parumahan, di Subak Padangni 
  4. di Subaak Teger, di Subak Air Batu, di Subak Pujung, di Subak Kampinis, di Subak sebelah Selatan rumah, 
  5. di Subak Sak, di Subak Burwan, Subak Pande, Subak Sawan, Subak Paryyada, 
  6. Subak Anakapi, Subak Tatlu, Subak Air Malet, Subak Dapet, demikian banyak sawah
IVa.
  1. warga Udayapatya di desanya. Kemudian batas-batas desanya di sebelah Timur 
  2. jurang Air Manis, batas Selatan Kala…..berbatasan dengan desa Alangbatu, batas sebelah Barat Ranyingan 
  3. berbatasan dengan desa Sakaran, batas di sebelah Utara Bubung Hyang Tamban berbatasan dengan desa Kdisan. 
  4. Demikian luas wilayah desa warga atau penduduk Udayapatya yang ditetapkan dalam pertemuan berdasarkan kesepakatan. Adapun bila ada bangunan suci 
  5. dukun (balyan) bertempat tinggal di desanya tidak perlu dilaporkan ke Pujung. Dan bila ada orang laki-laki termasuk hutangnya mengungsi ke 
  6. desa Udayapatya tidak diambil dan diperiksa, karena pernah ada orang dengan paksa mengambil serta memeriksa, tidak diduga
IVb.
  1. dikenai denda sebanyak 1 mas suwarna, 9 māśāka dan tidak dikenai mataruh masurih dan bila ada sahabat sewilayahnya mengambil kerbau, 
  2. sapi, babi, kambing, ayam, itik seluruhnya itu patutlah penduduk desa, wajib dikenai iuran 1 mas suwarna, 4 māśāka oleh penduduk 
  3. kemudian diumumkan oleh salah seorang paramadhyasta, walaupun tidak dikenai denda. Demikian isi dari anugerah beliau 
  4. paduka śri mahārāja, kepada penduduk Udayapatya. Keputusan tersebut telah disaksikan di persidangan oleh para pejabat tinggi kerajaan anggota Dewan Permusyawaratan Paripurna Kerajaan 
  5. terutama para senāpati, yang terhormat para pendeta Śiwa dan Buddha. Para pejabat yang ada saat itu 
  6. Sang Senāpati Balīmbunut bernapa Mpu Anakas, Sang Senāpati Dinganga bernama Mpu Udasina, Sang Senāpati Wrasanten bernama Mpu Amarulung
Va.
  1. Sang Senāpati Mañiringin bernama Mpu Wirengsatru, Sang Senāpati Sarba bernama Mpu Hitawaśana, Sang Senāpati Kuturan bernama Mpu 
  2. Wahita, Samgat Mañuratang Ajñā I Hulu bernama Madatanweingreh, Samgat Mañuratang Ajñā I Tngah bernama Mitadhara, Samgat Mañuratang 
  3. Ajñā I Wuntat bernama Amudagmudag, Samgat Mañumbul bernama Diraja, Samgat Caksu Karanapura bernama Walaharsa, Samgat 
  4. Caksu Karanakranta bernama Antabhaya, Samgat Pituha bernama Jugulpunggung, para pendeta agama Śiwa, Mpungku di Hyang Padang bernama Ḍang Acaryya 
  5. Agreśwara, Mpungku di Binor bernama Ḍang Acaryya Rsi Taruna, Mpungku di Banugaruda bernama Ḍang Acaryya Witningjaya, Mpungku di Makarun 
  6. bernama Ḍang Acaryya Indrangśa, samgat juru wadwa bernama Sarangga, para pendeta agama Buddha, Mpungku di Kadhikaran bernama Ḍang Upadhyaya Sarwwarja
Vb.
  1. Mpungku di Purwwanagara bernama Ḍang Upadhyaya Laloken, Mpungku Nalnja bernama Ḍang Upadhyaya Wlas, Samgat Mangirengiren 
  2. Wandami bernama Wangśapriya //O//

Kamis, 19 Maret 2020

Description: C:\Users\user\Pictures\2017-09\desa adat_logo-10.pngDescription: F:\pAlTKN5vjoqzPrtKnRF8W_4VaTyi_WTXV7pSTvN3LB9A0yLO1-uz8WchmdB8-48pu6R8CtY3V4fnF-zTTqYEpgIOX57uz51hKJwD1hcRe4_FVIz-Rt5V5fG8tqTgz-Q4gSU=w398-h369-nc.png



DESA PENGOTAN
DESA ADAT PENGOTAN
KEPUTUSAN PERBEKEL DESA PENGOTAN DAN BENDESA ADAT PENGOTAN
NOMOR 011/2020
NOMOR 002/DAP/III/2020
TENTANG
PELAKSANAAN UPACARA DI WILAYAH DESA PENGOTAN DAN PENCEGAHAN PENYEBARAN  COVID-19.

Menimbang :
1.     Desa adat dan desa dinas, menyikapi edaran Sekda Profinsi Bali, tentang libur sekolah dan belajar Daring di wilayah profinsi Bali. selama 14 hari sampai dengan tanggal 30 Maret 2020.
2.     Menyikapi keadaan wilayah terkait kasus covid-19 di dunia bahwa Indonesia sudah terjangkit.
 Mengingat
1.     Surat Edaran Gubernur Bali, Nomor 7194 tahun 2020 tanggal 16 Maret 2020, tentang Pencegahan Penyebaran Covid-19.
2.     Surat Edaran Bupati Bangli, Nomor 197 tahun 2020, tanggal 16 Maret 2020 tentang Pencegahan Penyebaran Covid-19.
3.     Keputusan Rapat Prajuru Desa Adat Pengotan nomor 001/DAP/III/2020 dan Pemerintahan Desa Pengotan Tanggal 20 Maret 2020, tentang pedoman pelaksanaan Upacara di wilayah Desa Pengotan dan Pencegahan Penyebaran Covid-19.



MEMUTUSKAN
Menetapkan
1.     Pelaksanaan Upacara Kawin Masal yang rencananya akan di adakan tanggal 29 Maret 2020, untuk sementara diundur sampai pemberitahuan lebih lanjut;
2.     Upacara Buda Kliwon Pahang yang bertepatan dengan hari raya Nyepi, diadakan pukul 01:00 sampai dengan pukul 06:00. ( sebelum matahari terbit, acara sudah selesai.) Tanggal 25 Maret 2020;
3.     Acara Tanggal 25 Maret yaitu Hari Raya Nyepi dilaksanakan seperti biasa sesuai dengan pebratan Nyepi menurut acara umat Hindu;
4.     Masing – masing Lembaga dan Kantor Instansi umum yang ada di wilayah desa Pengotan diwajibkan menyediakan cairan antiseftik dan cairan desinfektan dan sudah siap dipergunakan;
5.     Tempat Wisata Baliwoso Upadesa, dan Ayodya Oemah Strawbery untuk sementara ditutup untuk waktu yang belum ditentukan;
6.      Pasar PPK Desa Pengotan, diwajibkan melakukan penyemprotan cairan desinfektan ke seluruh wilayah pasar rutin setiap 3(tiga) hari;
7.     Segala jenis kegiatan yang bersifat menghadirkan orang banyak dan menghadirkan orang dari luar desa, ditutup sementara sampai dengan waktu yang belum di tentukan;
8.     Penduduk desa Pengotan yang berkegiatan dan bepergian keluar desa Pengotan, diharapkan menunda kegiatan tersebut, kecuali yang bersifat sangat darurat;
9.     Warga Desa Pengotan yang bekerja di luar daerah dan atau di luar negeri, ketika kembali ke Desa Pengotan diwajibkan melakukan cek-up kesehatan, dan wajib membawa surat keterangan kesehatan dari instansi terkait.

Asli / petikan Keputusan ini diberikan kepada masing-masing yang bersangkutan.




Desa Adat Pengotan
Bendesa





I Wayan Kopok

Ditetapkan bersama di Desa Pengotan
Pada Tanggal  20 Maret 2020
Desa Pengotan
Perbekel





I Kadek Yastawan

Kamis, 12 Maret 2020

RAPAT PRAJURU UTAMA ( persiapan ngerauhang ratu pucak kembar


RAPAT  PRAJURU UTAMA
DALAM RANGKA
PERSIAPAN NYANGGRA
IDA BATARA RING
LUHUR PUCAK KEMBAR

PESERTA PRAJURU UTAMA
1. Sekaa Gong                                    85     Pa Sama    
2. Sekaa Baris                                  157      Pa Ras
3. Sekaa Truna                                 514      Parma
4. Sekaa Listrik                                  16      Liang
5. Sekaa Sampat                                 67     Potag
6. Sekaa Pengasrian                           37     Sutama
7. Sekaa Umbah                                 35     Mk Candra
8. Sekaa Santi                                      7      Ciri
9. Pecalang                                         63     Labek
10. Sekaa Pajeng                                35     Candra
11. Sekaa Gong Pengeleb                  56      Nyarka Takol
12. Sekaa kesenian                             10     Gunawan
13. Sekaa Belanja                               19     Nyarka
14. Sekaa Tenda                                 26     Suarto
15. Sekaa PDana                                                             15     Gundil                                  

ž  SANISCARA MEDANGSIA JAGI NGATURANG BAKTI JEJANGAN
ž  IDA RING PUCAK KEMBAR KANTUN RING JABA KUTA, MELELANCARAN
ž  KRAMA DESA KEDEH JAGI NGETUR MANGDA SARENG JAGI NGAYAP BAKTI JEJANGANAN PUNIKA
ž  NGANTOS SUWE BEBAOSANE, DADOS KEDAGINGIN INDIK PENUNASE MANGDA IDA SAYAGA RAUH RING PENATARAN PENGOTAN.
ž  RING SANISCARA, IDA SAMPN JAGI KE PENDAK SEMENG. RAUH RING BONGKASA
ž  KEICEN GALAH WANTAH AWENGINE IDA JENEK RING PENATARAN.
ž  RING REDITE WAU IDA JAGI KATURAN BAKTI JEJANGANAN.
ž  SORENNE RING REDITE, PATUT KEIRING MALIH KE BLAH KIUH.
ž  DESA ADAT PACUNG LAN DESA ADAT SENGANAN SANE JAGI NGIRING PEMARGAN IDE RAUH MERIKI RING JAGAT PENGOTAN.
ž  TALER WENTEN MEKADI REJANG TALER JAGI NGAYAH RING PENATARAN
ž  SANE JAGI MENDAK, SEKAA GONG, TERUNA, PECALANG.
ž  DESA ADAT PACUNG LAN DESA ADAT SENGANAN SANE JAGI NGIRING PEMARGAN IDE RAUH MERIKI RING JAGAT PENGOTAN.
ž  TALER WENTEN MEKADI REJANG TALER JAGI NGAYAH RING PENATARAN
ž  SANE JAGI MENDAK, SEKAA GONG, TERUNA, PECALANG.
ž  DESA ADAT PACUNG LAN DESA ADAT SENGANAN SANE JAGI NGIRING PEMARGAN IDE RAUH MERIKI RING JAGAT PENGOTAN.
ž  TALER WENTEN MEKADI REJANG TALER JAGI NGAYAH RING PENATARAN
ž  SANE JAGI MENDAK, SEKAA GONG, TERUNA, PECALANG.
ž  TRUK SAMPUN SAYAGE 4 TRUK
ž  SEKAA TENDA.  KARPET PIDABDABIN
ž  PERKIRAAN PENGIRING 1.000
ž  PESANTIAN. SEKADI PATUT MEMARGI
ž  SEKAA SAMPAT, MALIH TIGANG RAHINE PEMARGINE NGAYAH.
ž  SEKAA BELANJA, MARGIANG AYAH AYAH JERONE.
ž  ULAM PITIK PADPADAN, NAMBAH
ž  N JANA LAN N SUPINDAH, BENJANG PROSES ANGGEN ADENG
ž  SANISCARA KATUR BAKTI SAYUT PITU, MEULAM BAWI.
ž  MEKETEKAN
ž  KUCIT BUTUAN
ž  BOGA AGENG MEMARGI JAM 12 LAN JAM 6 SORE
ž  BAWI SANE KEOLAH WENTEN KEKALIH
ž  LISTRIK. DURUS MARGIANG AYAH AYAH JERONE.
ž  KEPASTIAN BAGA MEMARGI ANTAR
ž  KONSUMSI SEPERTI BIASA. UMUM DAN VIP
ž  KONSUMSI PAGI SEBELUM MENDAK, MEKARYA SARAPAN NASI GORENG.
ž  JAM 11. NAPAK.
ž  KATURAN WEDANG. USAN NUNAS DISEDIAKAN DI JABA TENGAH.
ž  STAND KOPI PATUT KEKARYANANG GENAH. OPERASI 24 JAM NON STOP
ž  BOGA AGENG SORE, NIKI LANTURANG NGANTOS WENGI.
ž  H+1 PAGI, NASI GORENG TETEP DI VIP SAJA
ž  H+1 JAM 10 KOPI + JAJA
ž  H+1 HIBURAN DI BALE TARUNG
ž  PERSIAPAN
ž  Siaga 1 prajuru
ž  Cuaca siapkan tenaga darurat
ž  Kebersihan, ngabas sekaa pengasrian
ž  Sane nyampat sekaa truna.
ž  Tembok sane tumbuhin padang eksekusi benjang
ž  Nyarka, kelian delod umah, benjang di bersihkan jalan di pasar ke jalan raya
ž  Persiapan toilet sutama lan semeton jagi midabdabin
ž  Toilet, cek ketersediaan air dan kelancarannya.
ž  Sekaa pajeng, usahakan pandangan pertama berlanjut langsung mangde rame.
ž  Pesandekan dulu gelagah becikang malih.
ž  Alat alat di ajeng, dieksekusi kumpulkan.
ž  Pesandekan utama di bersihkan, wenen tiing di pindahkan.
ž  Indik pesandekan tamiu cukup. Tapi harus di bersihkan sami.
ž  Bale budaya pel sore.
ž  Perabot tedun ngumbah semeng.
ž  Bale banjar lod umah, di steril jagi nyanggra lomba desa.
Sekaa tenda
ž  Pemasangan tenda stand kopi.
ž  Bale budaya di bersihkan di atas.
N Par Gun
ž  Ida tedun di tanggun desane kelod.
ž  Ida ring puri kanginan, jagi sinarengan nyantos ide ring pucak kembar, ngelingin pelinggih. Sekaa puri kanginan jam 10 sampun tedun.
ž  Bebalihan
ž  Pengiring bongkasa patut jagain menawi wenten sane ngiring nagntos ide melinggih ring penataran pengotan.
ž  Pecalang mangde sampun sayage ring tanggun desa kelod.
ž  Persiapan boga 1.760 orang
ž  Persiapan nasi goreng semeng 125 orang.
ž  Persiapan genah bakti.
ž  Penambahan anggota untuk di persimpangan dan tedun ida batara.
ž  Frekwensi radio di sepakati menggunakan frekwensi pecalang pacung
ž  Sekaa gong sane ten mendak mangdde megamel di bale gong
ž  Sekaa santi nunas tukang pasang long speaker mangde rauh benjang semeng.



ž  Om santi santi santi, om