Pembangunan
Instalasi
Air Bersih
Tirta
Mas
Desa
Pengotan
Program
Mandiri
bersama
“Mandiri”
LATAR BELAKANG
Desa Pengotan terdiri dari 8 banjar memiliki luas wilayah dan Jumlah KK 1.300. Jumlah warga penduduk yang demikian besar memerlukan aneka kebutuhan pokok, termasuk yang paling mendasar adalah air bersih dalam jumlah yang besar. Kebutuhan air bersih ini meliputi berbagai aspek kehidupan mulai dari pemenuhan kebutuhan rumah tangga sampai usaha keluarga dan ekonomi produktif. Begitu banyak jumlah penduduk ini, kami klarifikasi dalam 3 kelompok berdasar dari rata rata kebutuhan 1 keluarga akan air bersih.
Kebutuhan
Air
No
|
Kelompok
|
%
|
Jmlh KK
|
Keb air
(liter)
|
Total keb (m3)
|
1
|
KK sederhana
|
10
|
130
|
225
|
29,25
|
2
|
KK ekonomi keluarga
|
82
|
1066
|
400
|
426,4
|
3
|
KK ekonomi produktif
|
8
|
104
|
900
|
93,6
|
Jumlah
|
100
|
1300
|
549,25
|
Pemenuhan Kebutuhan Air
di Desa Pengotan per Hari
Kebutuhan air bersih selama ini kami klarifikasi lagi
berdasar dari sumber airnya yaitudi Desa Pengotan per Hari
Sumber
Tadah Hujan 60%
= 416 m3
Beli
di pedagang air bersih 38% =
263 m3
Pengangkatan
swakelola 2% = 13 m3
Total Kebutuhan per Hari 549,25
m3
Nilai Uang
Untuk
point 2, yaitu pembelian Air Bersih oleh
warga di pedagang air kami kalkulasi dengan harga sesuai harga air di daerah
setempat yaitu 30.000/m3 atau 1 truk tangki dengan kapasitas 5m3 Rp 150.000,Maka warga Desa Pengotan harus mengeluarkan biaya untuk pemenuhan kebutuhan air bersih adalah
6.261.000 per Hari
Contoh Pengelolaan Air
di banjar Penyebeh
Jumlah kk 117
Pemakai instalasi swadaya swakelola 87 kk
Harga air di pengelola Rp 8.500
Di konsumen Rp 10.000.
Sumber Air dari sumur bor milik swasta.
Bisnis Plan
“Tirta Mas”
“Tirta Mas”
Peluang Pasar
Dari 8 banjar, baru ada 1 yang terpenuhi kebutuhan air bersih, itupun masih mahal yaitu Rp 10.000. Yaitu Banjar Penyebeh
Masih ada 7 banjar yaitu Padpadan, besengaa, Yoh, Sunting, dajan umah, delod umah, tiying desa dengan total KK 1.183 KK
Dengan kebutuhan sebesar 240 m3 per hari
Banjar Penyebeh sendiri, masih mengusulkan agar Sumber Air dengan Sumur Dalam bisa dipenuhi oleh Desa, agar tidak tergantung dari orang luar yang jika air ada masalah maka masyarakat Penyebeh tidak dapat air.
Target Pasar
Untuk Tahap 1
Dari
1.300 KK, 117 sudah terpenuhi yang di banjar Penyebeh, sisanya 1.183 akan di
prioritaskan 500 kk mencakup 2 dusun yaitu
dajan Umah dan Delod Umah dengan kebutuhan air mencapai 200 m3 per hari
Tahap 2
Sisanya
yang 683 KK menjadi prioritas berikutnya dengan kebutuhan air mencapai 280 m3
per hari
Tahap 3
Melayani
kebutuhan masyarakat penyebeh dan masyarakat sekitar desa Pengotan.
Rencana
penjualan
Produksi air bersih dari Usaha Air Bersih ”Tirta Mas” akan dijual melalui 3 metode,
meliputi
Metode
pipanisasi, mencakup 2 wilayah banjar yaitu banjar Delod Umah, Banjar Dajan Umah dengan jumlah konsumen ±500
kk.Metode Truk Tangki. Hasil produksi Usaha Air Bersih ”Tirta Mas” akan dijual kepada umum melalui truk tangki yang sudah ada di BUMDES dengan harga 10% lebih murah dari harga truk tangki umum.
Jika ada kelebihan pasokan maka produksi akan dijual melalui metode truk tangki yang dimiliki oleh perorangan.
Analisa
Usaha
Perkiraan
harga Air di Pengelola
Harga Jual
Harga
di pengelola Rp 7.180.Harga per 1 Truk di konsumen Rp 125.000.
Harga Di atas truk Rp 36.000.
Harga dengan Pipanisasi Rp 9.000.
Nilai
Penjualan
Biaya
Operasional
Laba
Nilai
Penjualan Rp
21.540.000Biaya biaya Rp 14.703.000
Nilai laba Rp 6.837.000
Laba dalam setahun Rp 82.044.000
Proyeksi Laba
rugi 5 tahun
Pay Back
Period
Net Present Value dengan diskonto 12% dicapai pada tahun kelima
Internal Rate Of Return pada tahun kelima sebesar 12%
Dampak
Jika dijual dengan Truk (dalam nilai Rupiah)
Harga
beli masyarakat Rp 30.000 atau Rp 150.000 per 1 Truk selama iniRencana harga jual “Tirta Mas” per truk 125.000.
Maka ada penghematan sebesar Rp 5.000 per m3
Produksi maks 100m3 adalah 500.000 per hari
Atau sebesar Rp 182.500.000 per tahun
#
Jika dijual dengan pipanisasi (dalam nilai Rupiah)
Harga
beli Rp 150.000 per 1 Truk atau Rp 30.000 per m3Rencana harga jual “Tirta Mas” melalui pipanisasi adalah Rp 9.000. per m3
Maka ada penghematan sebesar Rp 21.000 per m3
Produksi maks 100m3 adalah 2.100.000 per hari
Atau sebesar Rp 766.500.000 per tahun
Dampak
Dampak Sosial Ekonomi masyarakat
Biaya pemeliharaan ternak jadi lebih murah karena harga air sudah murah
Biaya pemeliharaan Pertanian jadi lebih hemat.
Kemungkinan masyarakat untuk membuka usaha baru lebih besar berkat jaminan ketersediaan air sebagai kebutuhan pokok usaha seperti peternakan.
Dampak
Sosial Ekonomi masyarakat
Terbuka
kesempatan usaha kreatif yang lain seperti pertanian modern misal Green house.Kemungkinan paling besar terbuka kesempatan usaha peternakan ayam petelor baru, karena ayam petelor tidak bisa minum air tadah hujan.
Dampak lebih
jauh
Dengan
penggunaan air yang sesuai dengan kebutuhan maka peternakan babi dan sapi bisa
menghasilkan slury atau pupuk cair yang lebih banyak, sehingga bisa
dimanfaatkan untuk kebutuhan pertanian dan perkebunan. Waktu yang dulunya dipergunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air bersih kini bisa di pakai fokus untuk mengelola usaha lainnya.
Sekian
dan Terima Kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar