Jumat, 21 Maret 2014

Pembangunan Instalasi Air Bersih

Pembangunan Instalasi Air Bersih

Tirta Mas
Desa Pengotan
Program Mandiri bersama Mandiri
 LATAR BELAKANG

Desa Pengotan terdiri dari 8 banjar memiliki luas wilayah dan Jumlah KK 1.300. Jumlah warga penduduk yang demikian besar memerlukan aneka kebutuhan pokok, termasuk yang paling mendasar adalah air bersih dalam jumlah yang besar. Kebutuhan air bersih ini meliputi berbagai aspek kehidupan mulai dari pemenuhan kebutuhan rumah tangga sampai usaha keluarga dan ekonomi produktif. Begitu banyak jumlah penduduk ini, kami klarifikasi dalam 3 kelompok berdasar dari rata rata kebutuhan 1 keluarga akan air bersih.

Kebutuhan Air

No

Kelompok

%

Jmlh KK

Keb  air  (liter)

Total keb (m3)

1

KK sederhana

10

130

225

29,25

2

KK ekonomi keluarga

82

1066

400

426,4

3

KK ekonomi produktif

8

104

900

93,6

Jumlah

100

1300

549,25

Pemenuhan Kebutuhan Air
di Desa Pengotan per Hari
Kebutuhan air bersih selama ini kami klarifikasi lagi berdasar dari sumber airnya yaitu

Sumber Tadah Hujan                      60%        =   416 m3
Beli di pedagang air bersih           38%        =   263 m3  
Pengangkatan swakelola                2%        =     13 m3
Total Kebutuhan per Hari                             549,25 m3


Nilai Uang
Untuk point 2, yaitu pembelian  Air Bersih oleh warga di pedagang air kami kalkulasi dengan harga sesuai harga air di daerah setempat yaitu 30.000/m3 atau 1 truk tangki dengan kapasitas 5m3 Rp 150.000,
 Maka  warga Desa Pengotan harus mengeluarkan biaya untuk pemenuhan kebutuhan air bersih adalah
 6.261.000  per Hari

Contoh Pengelolaan Air
di banjar Penyebeh


Jumlah kk 117
Pemakai instalasi swadaya swakelola  87 kk
Harga air di pengelola Rp 8.500
Di konsumen Rp 10.000.
Sumber Air dari sumur bor milik swasta.


Bisnis Plan
“Tirta Mas”
 
Peluang Pasar

Dari 8 banjar, baru ada 1 yang terpenuhi kebutuhan air bersih, itupun masih mahal yaitu Rp 10.000.  Yaitu Banjar Penyebeh

Masih ada 7 banjar yaitu Padpadan, besengaa, Yoh, Sunting, dajan umah, delod umah, tiying desa dengan total KK  1.183 KK

Dengan kebutuhan sebesar 240 m3 per hari

Banjar Penyebeh sendiri, masih mengusulkan agar Sumber Air dengan Sumur Dalam bisa dipenuhi oleh Desa, agar tidak tergantung dari orang luar yang jika air ada masalah maka masyarakat Penyebeh tidak dapat air.
 
Target Pasar

Untuk Tahap 1
Dari 1.300 KK, 117 sudah terpenuhi yang di banjar Penyebeh, sisanya 1.183 akan di prioritaskan 500 kk mencakup  2 dusun yaitu dajan Umah dan Delod Umah dengan kebutuhan air mencapai 200 m3 per hari

Tahap 2
Sisanya yang 683 KK menjadi prioritas berikutnya dengan kebutuhan air mencapai 280 m3 per hari

Tahap 3
Melayani kebutuhan masyarakat penyebeh dan masyarakat sekitar desa Pengotan.


Rencana penjualan

Produksi air bersih dari Usaha Air Bersih ”Tirta Mas” akan dijual melalui 3 metode, meliputi
Metode pipanisasi, mencakup 2 wilayah banjar yaitu banjar Delod Umah,  Banjar Dajan Umah dengan jumlah konsumen ±500 kk.

Metode Truk Tangki. Hasil produksi Usaha Air Bersih ”Tirta Mas” akan dijual kepada umum melalui truk tangki yang sudah ada di BUMDES dengan harga 10% lebih murah dari harga truk tangki umum.

Jika ada kelebihan pasokan maka produksi akan dijual melalui metode truk tangki yang dimiliki oleh perorangan.


Analisa Usaha

Perkiraan harga Air di Pengelola



Harga Jual
Harga di pengelola                                           Rp    7.180.

Harga per 1 Truk di konsumen                    Rp 125.000.

Harga Di atas truk                                             Rp  36.000.

Harga  dengan Pipanisasi                              Rp    9.000.

Nilai Penjualan


Biaya Operasional


Laba
Nilai Penjualan                                  Rp 21.540.000

Biaya biaya                                          Rp 14.703.000

Nilai laba                                                              Rp  6.837.000

Laba dalam setahun                        Rp 82.044.000

Proyeksi  Laba rugi  5 tahun


Pay Back Period

Payback Period dicapai pada tahun keempat

Net Present Value dengan diskonto 12% dicapai pada tahun kelima

Internal Rate Of Return pada tahun kelima sebesar 12%

Dampak

Jika dijual dengan Truk (dalam nilai Rupiah)
Harga beli masyarakat Rp 30.000 atau Rp 150.000 per 1 Truk selama ini

Rencana harga jual “Tirta Mas” per truk 125.000.

Maka ada penghematan sebesar Rp 5.000 per m3

Produksi maks 100m3 adalah 500.000 per hari

Atau sebesar Rp 182.500.000 per tahun

#
Jika dijual dengan pipanisasi (dalam nilai Rupiah)
Harga beli Rp 150.000 per 1 Truk atau Rp 30.000 per m3

Rencana harga jual “Tirta Mas” melalui pipanisasi adalah Rp 9.000. per m3

Maka ada penghematan sebesar Rp 21.000 per m3

Produksi maks 100m3 adalah 2.100.000 per hari

Atau sebesar Rp 766.500.000 per tahun

Dampak

Dampak Sosial Ekonomi masyarakat

Biaya pemeliharaan ternak jadi lebih murah karena harga air sudah murah

Biaya pemeliharaan Pertanian jadi lebih hemat.

Kemungkinan masyarakat untuk membuka usaha baru lebih besar berkat jaminan ketersediaan air sebagai kebutuhan pokok usaha seperti peternakan.

Dampak Sosial Ekonomi masyarakat
Terbuka kesempatan usaha kreatif yang lain seperti pertanian modern misal Green house.

Kemungkinan paling besar terbuka kesempatan usaha peternakan ayam petelor baru, karena ayam petelor tidak bisa minum air tadah hujan.

Dampak lebih jauh
Dengan penggunaan air yang sesuai dengan kebutuhan maka peternakan babi dan sapi bisa menghasilkan slury atau pupuk cair yang lebih banyak, sehingga bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan pertanian dan perkebunan.

Waktu yang dulunya dipergunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air bersih kini bisa di pakai fokus untuk mengelola usaha lainnya.


Sekian dan Terima Kasih


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar